menunggu yang abadi dalam diam menunggu yang abadi dalam diam "Menunggu yang Abadi dalam Diam" Cinta? saya belum mengerti cinta. Namun, begitu anyak rasa yang saya rasakan. Hingga dada ini begitu sesak dan menusuk-nusuk sanubari. Rasa, begitu banyak pilihannya hingga tak bergeming muncul menemani hari yang berkecamuk biru hingga kelabu. Senang sedih, bahagia, bangga dan kecewa.semua hanya untukmu yang menantikan diri. Eis.... alay lebai nih.. hiks hiks.. Setelah satu tahun tak lagi menghubungi kak Cipto, sungguh hari yang sangat lengang dan suram. Namun apalah daya diri ini, demi menepati janji dan impian untuk akhirat kami pun saling menghilang di telan bumi. Bukan kami tak mau menikah, akan tetapi kami saling belum siap untuk membina rumah tangga yang sakinah mawaddah warohmah. Maklumlah waktu itu aku baru berhijrah beberapa bulan dan ketika itu masih banyak hal yang tidak bisa kuterima dengan mudah. Apalagi tentang menut
Ada makna di balik setiap cerita yang tertulis meskipun ada anggapan tak bermakna bagi para readers. Awan, Langit dan Air. This possible and perfect!