Semenjak hari itu, tidak terlihat lagi cerah mentari pagi di ufuk timur di balik bukit nan jauh di sana. Sebab di sini semua terlihat begitu bulat kelam, berbeda dengan kondisi di rumah. Kala ku tahu semua akan berlangsung lama, mungkin saja aku sudah menghentikannya sedari awal. Tapi apalah daya, semua sudah tersurat. Dan aku sudah memilih. Bertahan saja rasanya hari ini tidaklah cukup. Apalagi dalam diam, dendam dan rindu semakin berkecamuk. Hujan turun di senja hari ini adalah pemicunya. Aku kuat! Rintik kembali berbisik melemahkan jantungku akan rindu. Sssst! Dialah yang terbaik. Dalam rasa yang semakin berdebar ini. Keraguanku semakin kuat. Jantung ini sakit menahan kenyataan yang di perlihatkan. Tidak ikhlas rasanya hanya sekedar teman. Padahal apa yang kau sampaikan begitu jelas, tegas dan kuat sehingga menyayat. Ada dua rasa yang berkelebat. "Datangilah, dia milik mu" atau bisikan kekuatan "bertahanlah cinta itu hanya Allah yang memiliki, dia hanya hamb
Ada makna di balik setiap cerita yang tertulis meskipun ada anggapan tak bermakna bagi para readers. Awan, Langit dan Air. This possible and perfect!