Langsung ke konten utama

Postingan

Stringing Lost Love

            Suatu hari, ayah dan ibuku berpisah dengan alasan yang tidak masuk akal sama sekali dipikiranku. Bagaiman tidak! Ibuku dituduh hamil dari orang lain yang sedangkan ayahku selalu dirumah bersama ibuku. Apalagi ibuku bukanlah tipe orang yang suka keluar malam-malam juga. Begitu juga dengan adik-adikku, mereka semua dirumah. Untuk bermain pun mereka tidak pernah jauh-jauh dari rumah.          Sebelum perpisahan terjadi pertengkaran hebat. Mereka saling menyalahkan satu sama lain. Tidak ada lagi rasa malu dan kekawatirannya dengan kami. Bahkan smereka saling mengusir. Kami hanya mampu menangis dan tidak ada hal lain yang kami pikirkan selain kami akan terlantar dan ketakutan akan masa depan. ***         Ibu masih melihat kami dengan wajah sayu dan mata sembab setelah menangis. Aku berpikir dia akan terenyuh melihat kami yang juga masih menangis karena ketakutan melihat pertengkaran dihadapan kami itu. Namun, ternyata tidak. Dia pergi sendirian tanpa membawa kami seorangpun.
Postingan terbaru

Jalan Hijraku

Jalan Hijrahku Oleh: Welidayani Hijrah itu membawa ketenangan Menjadi mahasiswa baru adalah awal yang cukup berat, memutuskan untuk berhijrah. Memilih untuk menjadi muslimah yang syar’i bukanlah sesutu yang pernah terbesik di alam pikiran. Bahkan membayangkan memakai satu kali saja tidak pernah. Apalagi semasa masih dikampung tidak pernah melihat perempuan menggunakan jilbab yang dalam, selalu menggunakan rok panjang dan kaos kaki. Namun, sebulan setelah kuliah dan berjuang dikampus keadaan menjadi berbalik seratus delapan puluh derajat dalam kehidupan Ana. Dia harus membuang semua impian-impiannya untuk bebas bercelana dan bergaya modis seperti artis dalam sinetron favoritnya. Semua tidak mudah di terima oleh nalar dan pikiran Ana, dia malah berpikir untuk pergi ke suatu tempat dan menjalani kehidupannya sendiri. Pikiran Ana semakin berkecamuk. Apalagi dia belum akrab dengan teman satu jurusannya. Ada pun teman satu SMA dulu, juga sama saja dengan kondisi di saat m

Kembalilah Bangkit

Allah tidak pernah salah memilih pundak. Di saat orang-orang ketakutan akan menghadapai beban hidupnya. Namun, berbeda dengan mereka yang berjuang keras menumpas kemungkaran. Banyak yang meragukan kemampuan dirinya, apakah ia mampu untuk mengalahkan penjajah dengan tangan kosong. Namun, mereka gigih dengan cerdas mencari cara untuk melepaskan belenggu yang menahan mereka untuk berkarya di negara mereka sendiri. Ujian bukanlah jalan penghambat kemajuan akan tetapi salah satu motivasi untuk kembali bangkit. Jangan remehkan kekurangan. Tetaplah tegar dan tegas meraih semua impianmu. Mengapa kamu terlahir di bumi indonesia ini? Negara yang penuh degan carut marut kebodohan, hiruk-pikuk keserakahan. Demi kaya keluarga hanya barang jual beli. Kebencian menjadi modal menghancurkan kepercayaan diri akan hebatnya pribadi.  Dilihat dari sosok angkuh diri ini. Tidak ada bandingannya dengan mereka dimasa lalu. Mereka berjuang bukan hanya untuk mereka sendiri, tetapi untuk bangsa ini.

Amukan hati dalam diam

Amukan Hati dalam Diam By: onni_weli        Sore itu  aku menengok kearah jendela kayu rumah tua yang berada dipojok jalan yang berdiri kokoh sendirian ditengah luasnya semak belukar, panjangnya aliran sungai yang membingunkan. Semua terasa begitu mencekam dikala mentari sore beranjak meninggalkan mulai Smenenggelamkan diri ditengah lautan. Begitu berat yang kurasakan saat harus bertemu malam. Hanya sebuah lampu minyak yang berukuran kecil yang menemani. Masih diujung sore itu, dengan krasak krusuk aliran sungai yang memanjang disepanjang jalan yang tak tau sampai dimana ujungnya. Terlihat beberapa anak-anak kecil mandi ditepi sungai, mereka melompat secara bergantian.        “Byuur...” begitulah bunyinya. Mereka melompat seperti seseorang melepaskan kekecewaan mereka dengan negeri ini. Begitu keras dan sesaat membenamkan kepalanya sedikit lama kedalam sungai tersebut. Berharap ada rasa ketenangan dalam ragu-ragu yang semakin memanas dalam dada ini. Setiap hari ada banyak h

Gaun Biru

"Gaun Biru" Semua tentang rasa Langit sore menjemput gumpalan hitam abu-abu. Mengarak jauh ke seberang pulau rindu. Di balik lautan nan tegak kaku. Mencoba mengelak dengan teriknya panas di dagu. Udara ini sudah tak bersih lagi dari debu. Sekedar ku telusuri kembali jejak-jejak masa lalu. Dan kini tak sama seperti dahulu. Haru biru langit membisu. Enggankah engkau bertamu ragu.  Sudahkah pantas luka ini melaju. Memintal angan akan kasih yang semu.  Dan hanya padamu rasa ini tak jemu.  Jelang mungkin tak jauh dari pandangmu. Iya! Rinduku masih bersamamu. Dalam segenap rasa yang menggebu.  Lalu ku enggan mengelak palsu, bisu dan tertipu.  Dia adalah saksi antara kamu, dia dan aku tersembilu.  Di balik untaian gaun biru. Kini dirimu telah berlalu. Padang, 09 April 2019 https://www.instagram.com/p/Bu6S4h8hSTN/?igshid=9a0zx5jkh4c8

dia karena Dia

Assalamualaikum...     Malam ini cukup menyenangkan untuk menarikan tangan diatas ponsel yang akan mengetuk-ngetuk layar sambil melayangkan kerinduan pada sang Pencipta cinta yang si dia ku sedang menunggu aku disudut kota yang elit itu.   Dia berdiam sambil tertegun menatap kearah keramaian jalan-jalan sambil menulis pengalaman-pengalaman pahit dan manis yang dia alami beberapa hari ini. Dari sini memikirkan apa yg indah padanya sehingga bisa bertemu dengan keindahan yg mengharukan dan mengarahkan jalan ke surga.  Allah Maha Adil. Dia seperti persangkaan hamba-Nya. Aku mencintai-Nya karena Dia yg akan membawaku bertemu cintaku, belahan jiwaku. Iya, dia yg sebagai penyempurna imanku. Dia yg membawa warna-warni hari-hari ku.     Dia yg sempurna untukku. Sebab di antara kita ada kekurangan yang saling tertutupi. 

Rindu Jalan Pulang

   Semenjak hari itu, tidak terlihat lagi cerah mentari pagi di ufuk timur di balik bukit nan jauh di sana. Sebab di sini semua terlihat begitu bulat kelam, berbeda dengan kondisi di rumah. Kala ku tahu semua akan berlangsung lama, mungkin saja aku sudah menghentikannya sedari awal. Tapi apalah daya, semua sudah tersurat. Dan aku sudah memilih. Bertahan saja rasanya hari ini tidaklah cukup. Apalagi dalam diam, dendam dan rindu semakin berkecamuk. Hujan turun di senja hari ini adalah pemicunya. Aku kuat! Rintik kembali berbisik melemahkan jantungku akan rindu. Sssst! Dialah yang terbaik. Dalam rasa yang semakin berdebar ini. Keraguanku semakin kuat. Jantung ini sakit menahan kenyataan yang di perlihatkan. Tidak ikhlas rasanya hanya sekedar teman.  Padahal apa yang kau sampaikan begitu jelas, tegas dan kuat sehingga menyayat. Ada dua rasa yang berkelebat. "Datangilah, dia milik mu" atau bisikan kekuatan "bertahanlah cinta itu hanya Allah yang memiliki, dia hanya hamb